Topologi Jaringan

Nama  : M. Hafry Alfathya

Kelas   : X MM 2

Absen  : 20


TOPOLOGI JARINGAN


Pengertian Topologi Jaringan

Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi yang satu dengan yang lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi.

Jenis-jenis Topologi :

1.    Topologi BUS

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

            

   Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).

A. Karakteristik Topologi BUS

1.   Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.

2.   Sangat sederhana dalam instalasi

3.   Sangat ekonomis dalam biaya.

4.   Paket‐paket data saling bersimpangan pada suatu kabel

5.   Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap Ethernet card.

6.   Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.

 

B.  Keuntungan Topologi BUS

           • Topologi yang sederhana

           •  Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer‐ komputer atau peralatan‐peralatan yang lain

           • Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.

           • Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.


C. Kerugian Topologi BUS     

• Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.

• Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.

• Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.

• Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.

         Pada topologi bus 2 ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yg menggunakan kabel BNC. Komputer yg ingin terhubung ke jaringan dpt mengkaitkan dirinya dgn men tap Ethernetnya sepanjang kabel. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah & maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana & jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja & trafik seluruh jaringan.

 

2.    Topologi Star (Bintang)                                              



         Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).    

 A.     Prinsip kerja Jaringan STAR

 Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalambroadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hubmemperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga denganmultiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruhport terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakanswitch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.

 

B.     Jaringan Bintang Hybrid ( HYBRID STAR NETWORK)

Hybrid hub dapat digunakan untuk mengakomodasi beberapa tipe kabel dalam satu jaringan bintang.Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

         Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

 

C.      Kelebihan Topologi Star

· Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi   mudah

· Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.

· Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.

· Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.

 

D.     Kekurangan Topologi Star

· Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi

· Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.

 · Boros dalam penggunaan kabel

· Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.

 

3.   
Topologi Ring                                                                                              


      Topologi ring merupakan sebuah cara dalam menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dengan rangkaian yang membentuk titik-titik di mana masing-masing titik tersebut terhubung dengan dua titik lainnya dalam satu jaringan. Fungsi dari masing-masing titik adalah sebagai repeater yang bisa memperkuat sinyal di sepanjang sirkulasi. Setiap perangkat pada jaringan akan saling bekerja sama untuk memperoleh sinyal dari perangkat sebelumnya untuk diteruskan ke perangkat selanjutnya. Untuk membantu proses menerima dan meneruskan sinyal ini diperlukan perangkat yang disebut token yang berisi informasi data dari komputer server.

A.       Ciri-ciri Topologi Ring

       1.   Menggunakan jenis kabel UTP atau Patch Cable. Setiap titik jaringan dihubungkan secara seri pada kabel yang membentuk lingkaran seperti cincin.

       2.   Antara perangkat satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan terhubung secara langsung.

       3.   Setiap data atau informasi bisa dikirimkan melalui kanan atau kiri titik sehingga tidak terjadi tabrakan data.

        4.   Jika ada satu titik yang rusak, maka titik-titik lainnya yang terhubung dalam satu jaringan bisa ikut rusak.

        5.   Proses pengiriman data pada satu waktu hanya dapat dilakukan oleh satu titik dengan proses pengiriman satu jalur.

 

B.       Kelebihan Topologi Ring

1.      Biaya pemasangannya cenderung murah, karena lebih hemat kabel sehingga tidak memerlukan modal yang banyak.

2.      Proses merancang dan menerapkannya juga mudah karena desainnya cukup sederhana.

3.      Memiliki performa koneksi yang lebih baik dibandingkan dengan topologi lainnya, bahkan dengan aliran data yang berat sekalipun.

4.      Terhindar dari adanya tabrakan data saat proses pengiriman karena hanya bisa mengirimkan satu node dalam satu waktu.

5.      Konfigurasi point to point memudahkan untuk melacak dan memperbaiki kesalahan pada jaringan.

6.      Jika ingin menginstal dan mengonfigurasi ulang dalam perangkat juga mudah.

 

C.       Kelemahan Topologi Ring

1.      Kurang tepat jika menginginkan adanya pengembangan jaringan, karena adanya pemindahan dan penambahan perangkat akan mempengaruhi semua jaringan.

2.      Satu node yang rusak bisa berakibat kerusakan dalam seluruh jaringan. Untuk mengantisipasinya, diperlukan cincin ganda.

3.      Konfigurasinya lebih sulit dibandingkan dengan topologi star dan membutuhkan pengelolaan khusus.

4.      Kinerja komunikasi sangat bergantung pada jumlah titik yang terdapat dalam jaringan. Semakin banyak terdapat titik, maka proses pengiriman datanya pun semakin lama.

 

4.   
Topologi Mesh

                                    

A.     Komponen Pembentuk Utama Topologi Jaringan Mesh

      Komponen utama yang biasanya dipakai dalam topologi jaringan mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang bermacam pada level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna membentuk suatu jaringan topologi mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral).

 

B.     Ciri-ciri Topologi Jaringan Mesh

       Konsep Internet

          ·  Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client dan server Peer to peer 

          ·  Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.

         ·  Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1).

        ·  Koneksi wraparraound pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 ( n/s ).

        ·  Topologi Mesh ini cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.


C.     Karakteristik Topologi MESH

  • Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan‐ peralatan yang ada

  • Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

  • jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.

 

D.     Keuntungan Topologi MESH

• Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.

• Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.

• Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.

 

E.      Kerugian Topologi MESH

      • Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan‐peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.

• Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih


     5. Topologi Extended Star

                     
   Topologi Extended Star merupakan topologi yang sama dengan topologi star. Tetapi dalam extended star, memiliki satu atau lebih repeater dalam satu node pusat dan jangkauannya lebih panjang dibandingkan topologi star.

         A.       Karakteristik Topologi Extended Star

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.

2. Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.

B.       Keunggulan Topologi Extended Star

1. Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetap apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus

2. Tidak dapat digunakan pada kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainya membutuhkan beberapa kali hops

    C.     Kelemahan Topologi Extended Star

     1.    Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub atau switch. Jika hub pusat mengalami               kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.

2.    Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.

3.    Membutuhkan lebih banyak repeater jika ingin menambah jaringan baru dengan jangkauan yang lebih luas

4.    Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.


 6.   Topologi Hierarchical (Hirarki)                                                    


Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.

A.    Penggunaan Jaringan Hirarki

Model jaringan hirarki dipilih untuk mendisain suatu jaringan LAN karena mudah digunakan untuk mengolah dan memperluas suatu jaringan sehingga dapat mempermudah pembentukan jaringan tersebut.

  

B.     Bentuk model jaringan hirarki

Desain jaringan hirarkis membagi jaringan menjadi beberapa lapisan yang menyerupai bentuk pohon. Setiap lapisan menyediakan fungsi-fungsi tertentu yang mendefinisikan perannya dalam jaringan secara keseluruhan. Dengan memisahkan berbagai fungsi-fungsi yang ada di jaringan, maka jaringan menjadi desain modular, yang memfasilitasi skalabilitas dan performa.Topologi hirarki terdiri dari tiga layer, yaitu : access, distribution, dan core.

 

1.      Access Layer

Layer ini menyediakan akses jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Layer ini dapat menghubungkan router, switch, bridge, hubs, dan jalur akses nirkabel. Tujuan utama dari layer access adalah menyediakan sarana untuk menghubungkan perangkat ke jaringan dan mengendalikan perangkat yang diizinkan berkomunikasi pada jaringan.

2.     Distribution Layer

Layer distribusi teragregasi data yang diterima dari layer access aktif sebelum dikirim ke core layer untuk routing ke tujuan akhir. Layer distribusi mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan oleh fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access layer.

3.     Core Layer

Core Layer desain hirarkis adalah backbone kecepatan tinggi dari internetwork. Core Layer ini penting untuk interconnectivity antara perangkat layer distribusi, sehingga sangat penting untuk core yang ketersediaan dan redudansi.

 

Yang tidak boleh dilakukan :

 · tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.

 · tidak diperkenankan mendukung akses workgroup.

· tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.

Yang boleh dilakukan :

· melakukan desain untuk keandalan yang tinggi (FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).

· melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.

· menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.

 

C.     Keuntungan Jaringan Hierarki

1. Scalability : jaringan hierarki dapat diperluas/dikembangkan secara lebih mudah

2. Redundancy : menjamin ketersediaan jalur pada level core dan distribution

3. Performance : performa switch pada layer core dan distribution lebih handal (link aggregation)

4. Security : port keamanan pada level access dan aturan pada level distribution membuat jaringan lebih aman

5. Manageability : konsistensi antar switch pada tiap level membuat manajemen menjadi lebih mudah

6. Maintainability : modularitas desain hirarki mengijinkan jaringan dibagi-bagi tanpa menambah kerumitan

 

D.     Prinsip Desain Jaringan Hierarki

· Network Diameter : jumlah switch dalam suatu jalur pengiriman antara dua titik device .

· Bandwidth Aggregation : bagaimana mengimplementasikan kombinasi beberapa jalur diantara dua switch ke dalam satu logical link

· Redundant Links : digunakan untuk menjamin ketersediaan jaringan melalui beberapa jalur yang mungkin

 

E.      Kelebihan Jaringan Hirarki

 1. Data terpusat secara hirarki sehingga manajeman data lebih baik dan mudah

 2. Terkontrol; Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas;

 

F.      Kekurangan Jaringan Hirarki

      1. Komputer di bawahnya tidak dapat dioprasikan apabila kabel pada komputer tingkat atasnya terputus;

2. Dapat terjadi tabrakan file (collision)

            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jaringan Peer-to-peer (P2P)

Mengenal Jaringan Komputer PAN, LAN, MAN, WAN, dan Jaringan Internet

Media Jaringan Kabel Coaxial dan Nirkabel ( Wireless)