Model Referensi OSI
Nama : M. Hafry Alfathya
Kelas : X MM 2
Absen : 20
7 Layer
model OSI (OSI seven layer model)
OSI yang
merupakan model referensi dan bukan suatu model fisik membagi tugas-tugas
jaringan kedalam 7 layer, yaitu:
Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa
dalam model rekferensi ini ditumpuk pada layer paling bawah untuk menekankan
bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan.
Penjelasan
secara singkat masing- masing layer OSI
v Layer 7: Layer Application
Tujuan utamanya adalah mendefinisikan interface antara software-software atau applikasi yang berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer ini menjelaskan aturan-aturan untuk yang berikut:
1.
Penyediaan layanan jaringan
2. Penawaran
– pengiklanan layanan jaringan
3. Pengaksesan layanan jaringan
Contoh
berikut adalah protocol-protocol yang mengimplementasikan aturan layer
Application:
1. Netware’s services advertising protocol
(SAP)
2. TCP/IP Network File System (NFS)
3. TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser
4.
Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.
v Layer 6: Layer Presentasi
Tujuan
utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC,
binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer
Presentation menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:
1.
Penterjemahan Data
2. Enkripsi
dan kompresi data
Protocol-protocol
berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation :
1. Netware Core Protocol (NCP)
2. AppleTalk Filing Protocol (AFP)
3. JPEG; ASCII;
EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI
Misal
mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara Windows mempunyai format data
ASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda ini
sehingga bisa saling nyambung.
v Layer 5: Layer Session
Tujuannya mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan (disebut session). Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa menyertakan suatu sinyal pemberitahuan atau notifikasi jika beberapa pesan telah lengkap. Layer ke lima Session menspesifikasikan aturan-aturan berikut:
1.
Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti
2. Membuat;
mengelola; dan melepas koneksi
Yang berikut
adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:
1. Netware’s
Servise Advertising Protocol (SAP)
2. TCP/IP remote procedure call (RPC)
3. SQL; NFS;
NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP
Analoginya
adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara anda tidak
tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator.
v Layer 4: layer Transport
Layer 4 (Transport layer) lebih fokus pada masalah yang berhubungan dengan pengiriman data kepada komputer lain seperti proses memperbaiki suatu kesalahan atau error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan kecil-kecil untuk di kirim, dan pada sisi komputer penerima potongan-potongan tersebut disusun kembali.
Layer OSI ke
4 ini menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:
1.
Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya
2.
Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
3. Menjamin
kehandalan, pengiriman pesan bebas kesalahan
Contoh-contoh
berikut adalah protocol-protocol yg mengimplementasikan aturan layer transport :
1. Netware’s
Sequence Packet Exchange (SPX) protocol
2. TCP/IP’s
Transmision Control Protocol (TCP)
3. TCP/IP’s
Domain Name System (DNS)
Analoginya
seperti penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki, POS atau Fedex. Tiki atau
Fedex bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat tujuan dan paket
dalam keadaan utuh tanpa cacat. Seperti juga ISP, kalau kita ketikkan
WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address tujuan.
v Layer ke 3: Layer Network
Tujuannya
mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi pekerjaan
ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung
perangkat yang berkomunikasi bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan
bagaimana routing bekerja dan bagaimana jalur dipelajari sehingga semua paket
bisa dikirim. Layer Network menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:
1. Data
routing antar banyak jaringan
2.
Frakmentasi dan membentuk ulang data
3.
Identifikasi segmen kabel jaringan
Protocol-protocol
berikut menerapkan aturan layer Network :
1. Netware’s
Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol
2. TCP/IP’s
Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP
Analogi dari
layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu,
tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. Layer Network mengirim data paket ke
jaringan logical. Router berfungsi pada layer ini.
v Layer ke 2: Data link layer
Layer Data link menspesifikasikan aturan
berikut:
1. Koordinasi bits kedalam kelompok-kelompok
logical dari suatu informasi
2.
Mendeteksi dan terkadang juga memperbaiki kesalahan
3.
Mengendalikan aliran data
4.
Identifikasi piranti jaringan
Protocol-protocol berikut mengimplementasikan
Data link layer:
1. Ntware’s
Link Support layer (LSL)
2.
Asynchronouse Transfer Mode (ATM)
3. IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay, PPP,
FDDI, IEEE 802.5/802.2
Analogi data
link ini seperti surat tercatat yang dikirim pada alamat rumah dan dijamin
sampai dengan adanya resi yang ditandatangani penerima. Layer ini
mengidentifikasi address yang sesungguhnya dari suatu piranti.
v Layer ke 1: Layer Physical
Layer
Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari media
transmisi. Contoh-contoh spesifikasi dari konektor, pin, pemakaian pin, arus
listrik, encoding dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua
detail dari layer Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini
menspesifikasikan aturan-aturan berikut:
1. Struktur fisik suatu jaringan
missal bentuk konektor dan aturan pin pada konektor kabel RJ-45. Ethernet dan
standard 802.3 mendefinisikan pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang
dipakai dalam kabel Cat 5 dengan konektor Rj-45 untuk koneksi Ethernet.
2. Aturan
mekanis dan elektris dalam pemakaian medium transmisi
3. Protocol
Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk
4. Fiber Distributed Data Interface
(FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449, RJ-45, Ethernet, 802.3, 802.5, B8ZS
5. Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui
jaringan
6. Encoding data secara electronic
Model OSI
hanyalah sebuah teori tentang cara melihat komunikasi dalam jaringan. Setiap
layer menspesifikasikan standard untuk diikuti saat mengimplementsikan suatu
jaringan. Layer-layer OSI tidak melakukan tugas-tugas yang real, OSI hanyalah
model .
Keuntungan
dan kerugian dari penggunaan model OSI dalam mendeskripsikan komunikasi
jaringan
A.
Keuntungan model OSI
1. Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesame
professional jaringan
2. Membagi tugas-tugas jaringan ke dalam layer-layer logis
demi kemudahan dalam pemahaman
3. Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level
yang berbeda
4. Memudahkan dalam troubleshooting
5. Mendorong standard interoperability antar jaringan dan
piranti
6. Memberikan modularity dalam fitur-fitur
jaringan (developer dapat mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara
pendekatan keseluruhan.
B. Kerugian
model OSI
1. Layer-layer OSI adalah teoritis dan tidak melakukan
fungsi-fungsi yang sesungguhnya
2. Dalam implementasi industry jarang sekali mempunyai
hubungan layer-ke-layer
3. Protocol-protocol yang berbeda
dalam stack melakukan fungsi-fungsi yang berbeda yang membantu menerima dan
mengirim data pesan secara keseluruhan
4. Implementasi suatu protocol
tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa
layer)
Kebanyakan
vendor dan implementasi standard industry menggunakan suatu pendekatan layer-layer.
Suatu kumpulan dari standard-standard yang dimaksudkan untuk digunakan secara
bersamaan disebut suatu protocol suite atau protocol stack.
Protocol-protocol
dalam suatu suite mempunyai ciri-ciri:
1. Setiap
protocol melaksanakan satu atau beberapa tugas komunikasi jaringan
2. Protocol-protocol
dapat melaksanakan tugas-tugas dalam beberapa layer OSI yang berbeda
3. Beberapa
protocol dalam suatu suite yang sama dapat melaksanakan tugas yang sama
4. Beberapa protocol suite
membolehkan suatu pilihan dari protocol khusus dalam suite untuk melaksanakan
suatu tugas khusus atau meng-enable fitur tertentu.
5. Protocol-protocol harus
bekerja-sama, mengirim dan mnerima data kepada protocol-protocol yang lain.
Protocol-protocol
dibagi kedalam satu dari tiga katagori menurut fungsi-fungsinya. Pembagian
antar protocol sering jatuh pada tiga macam divisi.
1. Services
2. Transportasi data
3. Koneksi phisik
Protocol Jaringan
Protocol pada level
application bekerja pada layer bagian atas dari model OSI, yaitu: Application;
Presentation; Session. Protocol-protocol ini melakukan pertukaran data dan
komunikasi applikasi-to-applikasi.
Protocol-protocol pada level transport (yaitu transport dan network layer) menjalin sesi komunikasi antar komputer menjamin bahwa data ditransmisikan dengan handal; dan menghadirkan routing antar jaringan. Protocol- protocol pada level physical membentuk hubungan dengan layer bagian bawah dari model OSI (Data link dan Physical layer). Protocol-protocol ini menangani informasi; melakukan error-checking; dan mengirim permintaan kirim ulang – (retransmit request).
Komunikasi antar piranti jaringan
Piranti-piranti jaringan bisa
berkomunikasi antar sesama dikarenakan bahwa piranti-piranti tersebut
menjalankan protocol stack yang sama, walaupun mereka menggunakan system
operasi yang berbeda. Kedua belah piranti yang saling berkomunikasi harus
menggunakan protocol stack yang sama. Suatu pesan data yang dikirim dari satu
piranti ke piranti yang lain berjalan melalui proses seperti berikut:
1. Pesan data dipecah kedalam paket-paket
2. Setiap protocol didalam stack
menambahkan informasi control kedalam paket, meng-enable fitur-fitur seperti
inkripsi dan error check. Setiap paket biasanya mempunyai komponen berikut:
Header, Data, dan Trailer.
3. Pada layer physical, paket-paket
dikonversikan kedalam format electrical yang tepat untuk ditransmisikan.
4. Protocol pada masing-masing layer
yang berhubungan pada sisi piranti lawannya (pada sisi penerima) akan menghapus
header dan trailer yang ditambahkan saat pengiriman. Paket-paket tersebut
kemudian disusun kembali seperti data aslinya.
Header – Header paket mengandung informasi berikut:
1. Address asal dari komputer pengirim
2. Address tujuan dari pesan yang dikirim
3. Informasi untuk mensinkronkan clock
Data – Setiap paket mengandung data yang merupakan:
1. Data real dari aplikasi, seperti bagian dari file yang
dikirim
2. Ukuran data bisa sekitaran 48 bytes sampai 4 kilobytes
Trailer
– Trailer paket bisa meliputi:
1. Informasi
error-checking
2. Informasi control
yang lain yang membantu pengiriman data
Process Encapsulation
Adalah process pemecahan suatu pesan kedalam paket-2,
penambahan control dan informasi lainnya, dan kemudian mentransmisikan pesan
tersebut melalui media transmisi.
5 macam step pada proses data encapsulation
1. Layer bagian atas menyiapkan data yang akan dikirim
melalui jaringan
2. Layer transport memecah data kedalam potongan-potongan
yang disebut segmen, menambah informasi urutan dan juga informasi control.
3. Layer network
mengkonversikan segmen kedalam paket-paket, menambah logical jaringan, dan
menambah address piranti.
4. Layer Data link mengkonversikan paket-paket kedalam frame-frame,
menambahkan informasi address phisik dari piranti.
5. Layer physical mengkonversikan frame-frame kedalam bit-bit
untuk ditransmisikan melalui media transmisi.
Gunakan ringkasan berikut:
1. Layer bagian atas – Data
2. Layer Transport – Segment
3. Layer Network – paket yang mengandung address logical
4. Layer Data link – frame yang mengandung address physical
5. Layer Physical – bits
Komentar
Posting Komentar