Model Referensi OSI

Nama  : M. Hafry Alfathya

Kelas   : X MM 2

Absen  : 20

                                            

 Mengenal Referensi OSI (Open System Interconnection)


                   


           

        Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).

 

7 Layer model OSI (OSI seven layer model)

OSI yang merupakan model referensi dan bukan suatu model fisik membagi tugas-tugas jaringan kedalam 7 layer, yaitu:


                    

Physical layer merupakan layer pertama, akan tetapi biasa dalam model rekferensi ini ditumpuk pada layer paling bawah untuk menekankan bagaimana suatu pesan di kirim melalui jaringan.

 

Penjelasan secara singkat masing- masing layer OSI

v     Layer 7: Layer Application    

                                                                                           


Tujuan utamanya adalah mendefinisikan interface antara software-software atau applikasi yang berkomunikasi keluar dari komputer dimana aplikasi tersebut berada. Layer ini menjelaskan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Penyediaan layanan jaringan

2. Penawaran – pengiklanan layanan jaringan

3. Pengaksesan layanan jaringan

Contoh berikut adalah protocol-protocol yang mengimplementasikan aturan layer Application:

1. Netware’s services advertising protocol (SAP)

2. TCP/IP Network File System (NFS)

3. TCP/IP Simple Mail Transfer Protocol (SMTP); Telnet; HTTP; FTP; WWW browser

4. Termasuk dalam contoh ini adalah file; print; applikasi database; message.

 

v     Layer 6: Layer Presentasi  

Tujuan utamanya adalah mendefinisikan format data seperti text ASCII, text EBCDIC, binary, BCD dan juga jpeg. Enkripsi juga didefinisikan dalam layer 6 ini. Layer Presentation menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Penterjemahan Data

2. Enkripsi dan kompresi data

Protocol-protocol berikut adalah contoh yang mengimplementasikan aturan layer Presentation :

1. Netware Core Protocol (NCP)

2. AppleTalk Filing Protocol (AFP)

3. JPEG; ASCII; EBCDIC; TIFF; GIF; PICT; encryption; MPEG; MIDI

Misal mainframe mempunyai format EBCDIC; sementara Windows mempunyai format data ASCII. Tugas layer Presentation adalah menterjemahkan format yang berbeda ini sehingga bisa saling nyambung.

 

v    Layer 5: Layer Session


Tujuannya mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan (disebut session). Hal ini termasuk dalam kendali dan manajemen dari berbagai pesan bidirectional sehingga aplikasi bisa menyertakan suatu sinyal pemberitahuan atau notifikasi jika beberapa pesan telah lengkap. Layer ke lima Session menspesifikasikan aturan-aturan berikut:

1. Pengendalian sesi komunikasi antara dua piranti

2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi

Yang berikut adalah protocol yang menimplementasikan layer session model OSI:

1. Netware’s Servise Advertising Protocol (SAP)

2. TCP/IP remote procedure call (RPC)

3. SQL; NFS; NetBIOS names; AppleTalk ASP; DECnet SCP

Analoginya adalah operator telpon. Jika anda mau menelpon suatu nomor sementara anda tidak tahu nomornya, maka anda bisa nanya ke operator.

 

v    Layer 4: layer Transport


Layer 4 (Transport layer) lebih fokus pada masalah yang berhubungan dengan pengiriman data kepada komputer lain seperti proses memperbaiki suatu kesalahan atau error recovery, segmentasi dari blok data dari aplikasi yang besar kedalam potongan kecil-kecil untuk di kirim, dan pada sisi komputer penerima potongan-potongan tersebut disusun kembali.

Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Menyembunyikan struktur jaringan dari layer diatasnya

2. Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima

3. Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas kesalahan

Contoh-contoh berikut adalah protocol-protocol yg mengimplementasikan aturan layer transport :

1. Netware’s Sequence Packet Exchange (SPX) protocol

2. TCP/IP’s Transmision Control Protocol (TCP)

3. TCP/IP’s Domain Name System (DNS)

Analoginya seperti penyedia jasa pengiriman paket, missal Tiki, POS atau Fedex. Tiki atau Fedex bertanggung jawab penuh untuk sampainya paket ke alamat tujuan dan paket dalam keadaan utuh tanpa cacat. Seperti juga ISP, kalau kita ketikkan WWW.dotkom.com maka ISP akan menterjemahkan kedalam address tujuan.

 

v      Layer ke 3: Layer Network

Tujuannya mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-ke-ujung. Untuk melengkapi pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical address sehingga setiap titik ujung perangkat yang berkomunikasi bisa diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan bagaimana jalur dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim. Layer Network menspesifikasikan aturan-aturan untuk yang berikut:

1. Data routing antar banyak jaringan

2. Frakmentasi dan membentuk ulang data

3. Identifikasi segmen kabel jaringan

Protocol-protocol berikut menerapkan aturan layer Network :

1. Netware’s Internetwork Packet Exchange (IPX) Protocol

2. TCP/IP’s Internet Protocol (IP); AppleTalk DDP

Analogi dari layer ini tugasnya mengirim surat atau paket ke kota atau kode pos tertentu, tidak langsung di kirim ke alamat tujuan. Layer Network mengirim data paket ke jaringan logical. Router berfungsi pada layer ini.

 

v Layer ke 2: Data link layer

 Layer Data link menspesifikasikan aturan berikut:

1. Koordinasi bits kedalam kelompok-kelompok logical dari suatu informasi

2. Mendeteksi dan terkadang juga memperbaiki kesalahan

3. Mengendalikan aliran data

4. Identifikasi piranti jaringan

 Protocol-protocol berikut mengimplementasikan Data link layer:

1. Ntware’s Link Support layer (LSL)

2. Asynchronouse Transfer Mode (ATM)

3. IEEE 802.3/802.2, HDLC, Frame Relay, PPP, FDDI, IEEE 802.5/802.2

Analogi data link ini seperti surat tercatat yang dikirim pada alamat rumah dan dijamin sampai dengan adanya resi yang ditandatangani penerima. Layer ini mengidentifikasi address yang sesungguhnya dari suatu piranti.

 

v   Layer ke 1: Layer Physical

Layer Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari media transmisi. Contoh-contoh spesifikasi dari konektor, pin, pemakaian pin, arus listrik, encoding dan modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua detail dari layer Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini menspesifikasikan aturan-aturan berikut:

1. Struktur fisik suatu jaringan missal bentuk konektor dan aturan pin pada konektor kabel RJ-45. Ethernet dan standard 802.3 mendefinisikan pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang dipakai dalam kabel Cat 5 dengan konektor Rj-45 untuk koneksi Ethernet.

2. Aturan mekanis dan elektris dalam pemakaian medium transmisi

3. Protocol Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk

4. Fiber Distributed Data Interface (FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449, RJ-45, Ethernet, 802.3, 802.5, B8ZS

 5. Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui jaringan

 6. Encoding data secara electronic

 

 Implementasi Protocol

Model OSI hanyalah sebuah teori tentang cara melihat komunikasi dalam jaringan. Setiap layer menspesifikasikan standard untuk diikuti saat mengimplementsikan suatu jaringan. Layer-layer OSI tidak melakukan tugas-tugas yang real, OSI hanyalah model .

 

Keuntungan dan kerugian dari penggunaan model OSI dalam mendeskripsikan komunikasi jaringan

A.   Keuntungan model OSI

1. Memberikan bahasa dan referensi yang sama antar sesame professional jaringan

2. Membagi tugas-tugas jaringan ke dalam layer-layer logis demi kemudahan dalam pemahaman

3. Memberikan keleluasaan fitur-fitur khusus pada level-level yang berbeda

4. Memudahkan dalam troubleshooting

5. Mendorong standard interoperability antar jaringan dan piranti

6. Memberikan modularity dalam fitur-fitur jaringan (developer dapat mengubah fitur-fitur tanpa mengubah dengan cara pendekatan keseluruhan.

 

B. Kerugian model OSI

1. Layer-layer OSI adalah teoritis dan tidak melakukan fungsi-fungsi yang sesungguhnya

2. Dalam implementasi industry jarang sekali mempunyai hubungan layer-ke-layer

3. Protocol-protocol yang berbeda dalam stack melakukan fungsi-fungsi yang berbeda yang membantu menerima dan mengirim data pesan secara keseluruhan

4. Implementasi suatu protocol tertentu bisa tidak mewakili setiap layer OSI (atau bisa tersebar di beberapa layer)

Kebanyakan vendor dan implementasi standard industry menggunakan suatu pendekatan layer-layer. Suatu kumpulan dari standard-standard yang dimaksudkan untuk digunakan secara bersamaan disebut suatu protocol suite atau protocol stack.

Protocol-protocol dalam suatu suite mempunyai ciri-ciri:

1. Setiap protocol melaksanakan satu atau beberapa tugas komunikasi jaringan

2. Protocol-protocol dapat melaksanakan tugas-tugas dalam beberapa layer OSI yang berbeda

3. Beberapa protocol dalam suatu suite yang sama dapat melaksanakan tugas yang sama

4. Beberapa protocol suite membolehkan suatu pilihan dari protocol khusus dalam suite untuk melaksanakan suatu tugas khusus atau meng-enable fitur tertentu.

5. Protocol-protocol harus bekerja-sama, mengirim dan mnerima data kepada protocol-protocol yang lain.

Protocol-protocol dibagi kedalam satu dari tiga katagori menurut fungsi-fungsinya. Pembagian antar protocol sering jatuh pada tiga macam divisi.

 1. Services

 2. Transportasi data

 3. Koneksi phisik

 

   Protocol Jaringan


  Protocol pada level application bekerja pada layer bagian atas dari model OSI, yaitu: Application; Presentation; Session. Protocol-protocol ini melakukan pertukaran data dan komunikasi applikasi-to-applikasi.                                     

   Protocol-protocol pada level transport (yaitu transport dan network layer) menjalin sesi komunikasi antar komputer menjamin bahwa data ditransmisikan dengan handal; dan menghadirkan routing antar jaringan. Protocol- protocol pada level physical membentuk hubungan dengan layer bagian bawah dari model OSI (Data link dan Physical layer). Protocol-protocol ini menangani informasi; melakukan error-checking; dan mengirim permintaan kirim ulang – (retransmit request).

 

  Komunikasi antar piranti jaringan

   Piranti-piranti jaringan bisa berkomunikasi antar sesama dikarenakan bahwa piranti-piranti tersebut menjalankan protocol stack yang sama, walaupun mereka menggunakan system operasi yang berbeda. Kedua belah piranti yang saling berkomunikasi harus menggunakan protocol stack yang sama. Suatu pesan data yang dikirim dari satu piranti ke piranti yang lain berjalan melalui proses seperti berikut:

1. Pesan data dipecah kedalam paket-paket

2. Setiap protocol didalam stack menambahkan informasi control kedalam paket, meng-enable fitur-fitur seperti inkripsi dan error check. Setiap paket biasanya mempunyai komponen berikut: Header, Data, dan Trailer.

3. Pada layer physical, paket-paket dikonversikan kedalam format electrical yang tepat untuk ditransmisikan.

4. Protocol pada masing-masing layer yang berhubungan pada sisi piranti lawannya (pada sisi penerima) akan menghapus header dan trailer yang ditambahkan saat pengiriman. Paket-paket tersebut kemudian disusun kembali seperti data aslinya.

 

   Header – Header paket mengandung informasi berikut:

1. Address asal dari komputer pengirim

2. Address tujuan dari pesan yang dikirim

3. Informasi untuk mensinkronkan clock

 

   Data – Setiap paket mengandung data yang merupakan:

1. Data real dari aplikasi, seperti bagian dari file yang dikirim

2. Ukuran data bisa sekitaran 48 bytes sampai 4 kilobytes

 

  Trailer – Trailer paket bisa meliputi:

 1. Informasi error-checking

 2. Informasi control yang lain yang membantu pengiriman data

 

Process Encapsulation

Adalah process pemecahan suatu pesan kedalam paket-2, penambahan control dan informasi lainnya, dan kemudian mentransmisikan pesan tersebut melalui media transmisi.

5 macam step pada proses data encapsulation

1. Layer bagian atas menyiapkan data yang akan dikirim melalui jaringan

2. Layer transport memecah data kedalam potongan-potongan yang disebut segmen, menambah informasi urutan dan juga informasi control.

 3. Layer network mengkonversikan segmen kedalam paket-paket, menambah logical jaringan, dan menambah address piranti.

4. Layer Data link mengkonversikan paket-paket kedalam frame-frame, menambahkan informasi address phisik dari piranti.

Graphical user interface, application

Description automatically generated5. Layer physical mengkonversikan frame-frame kedalam bit-bit untuk ditransmisikan melalui media transmisi.

                             

Gunakan ringkasan berikut:

1. Layer bagian atas – Data

2. Layer Transport – Segment

3. Layer Network – paket yang mengandung address logical

4. Layer Data link – frame yang mengandung address physical

5. Layer Physical – bits

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jaringan Peer-to-peer (P2P)

Mengenal Jaringan Komputer PAN, LAN, MAN, WAN, dan Jaringan Internet

Media Jaringan Kabel Coaxial dan Nirkabel ( Wireless)